Sariawan Terus Menerus Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Mulut!
Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.
Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres) juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.
Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandung antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.
Selama ini, yang umum menyebabkan sariawan pada populasi penduduk adalah alkohol, softdrink, kopi dan teh, atau makanan dan minuman lainnya di mana seharusnya pasien bisa mengenali sendiri tentang makanan/minuman yang memicu sariawan, karena jika mengkonsumsi makanan/minuman tersebut maka sariawan akan timbul. Meminum atau memakan makanan yang terlalu dingin atau panas pun bisa menimbulkan sariawan.
Memang benar, vitamin juga sangat berpengaruh pada timbulnya sariawan, akan tetapi biasanya dengan perkembangan jaman sekarang, rasanya tidak sulit untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga bisa mencegah timbulnya sariawan karena kekurangan vitamin.
Penyebab lainnya adalah infeksi, pada umumnya infeksi yang terjadi adalah dari infeksi jamur akibat pemakaian antibiotika lama yang spektrum kerjanya luas sehingga membunuh flora normal di mulut. Di mana sebagai akibatnya, terjadilah gangguan keseimbangan flora normal rongga mulut sehingga bisa berakibat tumbuhnya kuman patogen lainnya dan sariawan merupakan salah satu tampilan klinisnya. Sariawan juga bisa terjadi pada pasien pasca radiasi atau kemoterapi yang dijalani pasien-pasien kanker.
Sedangkan faktor sistemik biasanya ditemukan karena otoimun atau imunocompromized (penurunan sistem imun) seperti lupus, stomatitis apthousa, HIV, dll. Faktor lainnya, ternyata sariawan juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis seseorang.
Jadi banyak sekali yang bisa menimbulkan sariawan ya pak! Untuk itu, saya sarankan jika khawatir akan sariawan yang timbul terus menerus, sebaiknya Anda periksakan dan berkonsultasilah dengan dokter yang anda percayai untuk melakukan diagnosis. Sehingga, pengobatan bisa diberikan sesuai penyebab sariawan Anda. Semoga ini bisa membantu. (fn/dc/km) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar